DEKLARASI GEYSER LUSI
Sistem Hidrotermal Aktif Terbesar di Dunia
9 Oktober 2015: DEKLARASI KEPADA SAHABAT LUSI LIBRARY DI MANCA NEGARA





LUSI-UNGGUL
Lumpur Sidoarjo (LUSI): Pusat Keunggulan Studi mud volcano Hibrida dan sebagai suatu Pelajaran Berharga dari Suatu Bencana Kebumian di Dunia
Centre of exchellance hybride mud volcano study, and Lessons Learned from the Earth Disaster over the World
Dikontribusikan Oleh: Prof. Dr. Hardi Prasetyo
Pimpinan, Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS)
Profesor Riset di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Inisiator: @ Lusi Library Knowledge Management 2010,
@ Simposium Internasional Ilmiah Lusi 25-26 Mei 2011
5 Oktober 2015


DEKLARASI KEPADA SAHABAT LUSI LIBRARY DI MANCA NEGARA
Lumpur Sidoarjo (LUSI): Pusat Keunggulan Studi mud volcano dan sebagai suatu Pelajaran Berharga dari Suatu Bencana Kebumian di Dunia
Centre of exchellance mud volcano study, and Lessons Learned from the Earth Disaster over the World
POKOK-POKOK BAHASAN
- Prolog Peluang Emas 2015: The Golden Time 2015
- Berita Baik dan Momentum ke depan
- Peluncuran Perdana atau Kick off dari PARADIGMA BARU: LUSI Sebagai Pusat Unggulan Studi Mud Volcano di Dunia
- EVEN KICK OFF “LUSI PUSAT KEUNGGULAN STUDI MUD VOLCANO DAN PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BENCANA KEBUMIAN DI DUNIA”
- Agenda Diskusi Ilmiah “Kick Off LUSI-UNGGUL” 9 Oktober 2015
- Langkah Lanjutan Jangka Pendek mendukung ” KEUNGGULAN-LUSI"
- Memaknai Program LUSI LAB didukung Masyarakat Ekonomi Eropa yang sedang berlangsung saat ini
- APA YANG KIRANYA DAPAT KITA LAKUKAN BERSAMA, DI BAWAH KERANGKA JARINGAN LUSI LIBRARY DAN LUSI RESEARCH NETWORK?


Prolog Peluang Emas 2015: The Golden Time 2015
Kepada yang terhormat para sahabat dari “Lusi Library:Knwoledge Management”, yang sangat saya apresiasi dan banggakan di manapun di manca negara anda berada.
Pertama-tama saya atas nama pribadi, selaku pengelola dari “Lusi Library:Knwoledge Management”, dan dari implementasi “ LRN Lusi Research Networking”, juga atas nama “BPLS” (Institusi Pemerintah Indonesia) pada kesempatan yang baik ini, ingin mengucapkan terimakasih disertai apresiasi sebesar-besarnya atas perhatian dan kerjasamanya terkait dengan penanganan ” Bencana Kebumian Lusi “.
Setelah melalui perjalanan yang panjang dan penuh dinamika selama lebih dari 9 tahun (awal 29 Mei 2006), akhirnya pada tahun 2015, telah tercipta suatu peluang emas (the golden time 2015) untuk menuntaskan masalah mendasar (the fundamental problem) dari Bencana Kebumian Lusi (Lusi the Earth’s Disaster), yaitu terkait aspek sosial kemasyarakatan khususnya di dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007 (PAT).

Berita Baik dan Momentum ke depan:
Bersama ini saya sampaikan suatu kabar gembira (the good news), untuk digunakan sebagai momentum pada tahap ke depan (What Next momentum):
- Secara umum pada tahun 2015 telah terjadi suatu perubahan mendasar
Telah terjadi perubahan cukup mendasar, sehingga menyebabkan dikembangkan suatu Paradigma Baru (a New Paradigm) untuk memulihkan sendi-sendi kehidupan warga terdampak, pasca 9 tahun masa-masa sulit telah dilalui;
- Pemerintah Indonesia telah berkomitmen
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk menuntaskan masalah sosial kemasyarakatan yang tersisa.
Dimana sebelumnya menjadi tanggung jawab dari Lapindo, melalui mekanisme yang disebut sebagai “Dana Antisipasi”, yang digulirkan melalui mekanisme UU APBN-P 2015;
- Status bulan Oktober awal 2015
Penyelesaiannya misi nasional “Dana Antisipasi” sudah mendekati 95%, yang tersisa umumnya karena masih terdapat masalah terkait aset dokumen dari warga sendiri, atau masih terdapat perbedaan penafsiran kepemilikan aset.
- Langkah nyata berdampak positif
Secara umum langkah nyata dari Pemerintah tersebut, telah memberikan implikasi yang luas dan berdampak positif, pada upaya penanganan “Bencana Kebumian Lusi” di lapangan;

- Arah Kebijakan Lusi sebagai Geopark
Setelah melalui perjalanan Panjang saya selaku Pimpinan BPLS mempromosikan potensi Lusi sebagai Geopark mengedepankan GeoWisata, dimana diawali 2010 di Museum Sidney Australia, pada Simposium Kebencanaan di Kampus UGM, dan Puncak Pertama pada Simposium Ilmiah Internasional Lusi 25-26 Mei di Sidoarjo dan Surabaya dimana telah dideklarasikan arah ke depan "Lusi dari Bencana ke Manfaat dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian".
Pada 24 Desember 2014, Dr. Ir. Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA), selaku DP BPLS DAN sebelumnya pernah selaku Ketua Tim Nasional, Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo 2006-2007 (TIMNAS PSLS).
Telah menyampaikan kepada publik, bahwa ke depan Lusi diarahkan menjadi suatu GeoPark, dengan situs utama yaitu erupsi secara bersiklus dari Geyser Lusi. Dimana mempunyai analogi dengan Geyser ternama di dunia yaitu Yellow Stone National Park di USA.
- Perjalanan Lusi GeoPark dibarengi Percepatan Lusi Pusat Unggulan Studi Geyser Lusi mud di dunia
Karena suatu peta perjalanan menuju GeoPark Lusi (Lusi GeoPark Roadmap) masih akan menempuh proses administrasi yang cukup panjang, baik pada lingkup lokal, nasional maupun internasional.
Sehingga sebagai salah satu bagian dari Paradigma Baru Penanggulangan Lusi ke depan digunakan sebagai isu aktual sekaligus sasaran strategis, yang sebenarnya telah dimulai selama ini, adalah:
- GEYSER LUSI, SEBAGAI PUSAT KEUNGGULAN STUDI MUD VOLCANO HIBRIDA, DI DUNIA;
- GEYSER LUSI, SEBAGAI SUATU PELAJARAN BERHARGA DARI SUATU PENANGGUNGALAN BENCANA KEBUMIAN, YANG PERTAMA KALINYA TERJADI DI DUNIA PADA ABAD 21;
- GEYSER LUSI SEBAGAI TUJUAN GEOWISATA KELAS DUNIA;
- Sejalan dengan peta perjalanan Lusi menuju GeoPark, sehingga Lusi ke depan akan ditingkatkan peran dan kontribusinya sebagai suatu tujuan wisata kelas dunia (the world class tourist destination):
- Dengan situs utama adalah semburan bersiklus Geyser Lusi sebagai suatu sistem hidrotermal aktif pada sedimen (active sediment-hosted hydrothermal system) terbesar di Dunia;
- Temasuk sarana mandi lumpur untuk kesehatan (mud spa), dan mandi air panas seperti di komplek gunung magmatik lainnya (a hot shower like at volcanic complex),
- Suatu sarana olahraga atau aktivitas di luar dan wahana air pada danau yang luas di dalam komplek mud volcano Lusi (Mindi, Besuki, Reno, Glagah, Kedungbendo).
- Disamping itu salah satu yang unik adalah Wisata sepanjang Kali Porong menuju Pulau Lumpur (the Porong River Tourism to “Lusi Mud Island”), dimana telah dikembangkan sebagai aspek keragaman hayati (Biodiversity) yaitu WanaMina. Merupakan perpaduan dari Hutan Bakau (mangrove forestation), Budidaya Perikanan (fishery) dan Pemberdayaan Masayarakat Setempat (empowerment local soceity) untuk mendukung “GeoPark Lusi”.
- Pulau lumpur dengan luas sekitar 94 hektar, berlokasi di Muara Kali Porong merupakan suatu sistem delta progradasi (Mud Island located in the estuary of the progradation Porong Delta), berjarak 19 km dari LUSI di Porong. Tercatat sebagai satu-satunya suatu pulau kecil (small island) yang dibangun dengan reklamasi yang berkelanjutan (sustainable reclamation), pada kondisi kedaruratan dari Bencana semburan lumpur atau mud volcanoe.

Pulau Lumpur Lusi juga Merupakan bagian tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem pengaliran lumpur ke laut Porong (is part of the overall drainage system Lusi to the sea). Dengan menggunakan energi bebas yang dimilikinya sendiri oleh Kali Porong (using the free energy that is owned solely by the Porong River).
- Pemanfaatan ke depan dari fenomena erupsi mud volcano Lusi
Antara lain:
- Lumpur untuk berbagai kepentingan, kesehatan (GeoHealth), hiburan air panas, seperti di komplek gunung api lainnya (contoh Pemandian air panas Ciater dan Garut di Jawa Barat);
- Lumpur dengan kandungan Jodium (farmasi), Litium (bahan baku baterei), garam tradisional (seperti di mud volcano Bleduk Kuwu, Jawa Tengah);
- Potensi pembangkit energi terbarukan geotermal sekala kecil. Sebagai konsekuensi Geyser Lusi mud volcano mempunyai hubungan yang mesra dengan komplek gunung api “Welirang-Arjuno-Penanggungan”.
- Dengan pengendali mekanisme Geyser Lusi sebagai sediment hosted hydrothermal system, berpotensi sebagai sumber energi panas bumi, juga mengandung lithium dari fluida hydrothermal dalam.
- Sehingga dapat dianalogikan dengan kedudukan Salton Sea di California USA, dimana pengendali mekanisme sistem hydrothermal dalam, dengan sumber daya yang telah dikembangkan sebagai pembangkit panas bumi dan potensi lithium sebagaimana dipopulerkan Lithium America"

EVEN KICK OFF “LUSI PUSAT KEUNGGULAN STUDI MUD VOLCANO DAN PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BENCANA KEBUMIAN DI DUNIA”
Momen peluncuran perdana atau “Kick Off”:
Agar Paradigma Baru tersebut bukan sekedar wacana, maka telah disiapkan suatu momen peluncuran perdana atau “Kick Off”.
Dimana ke depan diharapkan bola salju akan menggelinding menjadi lebih besar dan lebih padu lagi.
- Rabu, 7 Oktober 2015, Tim Peneliti dari Fakultas Kebumian ITB (Institut Teknologi Bandung) memulai kegiatan Penyelidikan lmiah Kebumian, terkait Postur dan Deformasi di Lusi. Dengan menerapkan teknologi Terestrial Laser Scanner (TLS) dikombinasikan dengan GPS dan InSAR, dibawah supervisi Prof. Dr. Hasanuddin Abidin, sedangkan Tim Survei Lapangan dipimpin oleh Dr. Hery Andreas.
- Karya Profesor Abidin dan Dr. Andreas, contoh nyata Lusi sebagai Pusat Unggulan Studi mud volcano dan Kebencanaan Kebumian
- Profesor Dr. Hasanudin Abidin tahun 2008
Pada tahun 2008 Profesor. Dr. Abidin telah merintis penyelidikan deformasi tanah (land deformation) disekitar Lusi dengan menerapkan teknologi GPS dan InSAR.
Selanjutnya hasil identifikasi terahadap pola deformasi disebut “tiga elip amblesan InSAR” dan intensitas deformasi dengan skenario dahsyat (4 cm/hari di pusat semburan Lusi) telah digunakan sebagai acuan untuk pemanfaatan tahap selanjutnya.
Pada makalah tersebut, Prof. Abidin juga telah memodel perkembangan saat itu dan ke depan, dengan asumsi intensitas deformasi dahsyat 4cm/hari di Pusat Semburan konstan. Disamping itu Prof. Abidin juga memberikan contoh beberapa pemanfaatan hasil studi deformasi amblesan untuk digunakan sebagai acuan berbagai kepentingan;
- Dr. Andreas disebut sebagai Doktor Lusi
Karena DR Andreas telah menyelesaikan disertasi progam PhD pada Fakultas Kebumian ITB dengan topik LUSI.
- Salah satu karya Dr. Andreas terkait deformasi di LUSI dengan penerapan teknologi GPS dan InSAR adalah pada publikasi ilmiah tahun 2010, dimana telah mengindikasikan adanya kelanjutan pola deformasi melingkar sebagai konsekuensi proses perkembangan kaldera (Caldera formation processes) di mud volcano Lusi.
- Penyelidikan lanjutan dengan publikasi tahun 2014, telah memberikan implikasi yang luas terhadap Postur Bencana Kebumian Lusi ke depan yaitu:
- Intensitas deformasi atau pergerakan tanah tipe amblesan telah mengalami penurunan yang dramatis, tidak lagi 4cm/hari sebagaimana dihasilkan oleh Abidin (2008), tapi berkisar beberapa cm atau dm per tahun;
- Pola penurunan amblesan yang sebelumnya berlanjut (continous) pada intensitas tinggi, beralih dengan menurun dengan pola peluruhan eksponensial (exponential decay);
- Pola penurunan intensitas amblesan secara exponential decay mempunyai korelasi dengan intensitas kecepatan semburan dan besarnya tekanan overpressure di daerah sumber semburan lumpur; dan
- Mengindikasikan semburan Lusi menunjukkan tanda-tanda atau sinyal dapat mencapai tahap “dormant” atau terkelola (mangable itensity).
Agenda Diskusi Ilmiah “Kick Off LUSI-UNGGUL”
Jumat, 9 Oktober 2015, akan dilakukan diskusi Ilmiah, bertempat di Kantor BPLS di kota Surabaya:
- Judul Utama “PARADIGMA BARU: LUSI SEBAGAI PUSAT UNGGULAN STUDI MUD VOLCANO HIBRIDA DAN PEMBELAJARAN BERHARGA SUATU BENCANA KEBUMIAN DI DUNIA”
- Sub-Judul terkait pandangan Lusi ke depan: “Perubahan Mendasar pada Intensitas dan pola dari deformasi Amblesan di Lusi mud volcano: Implikasi pada panjang umur erupsi ke depan”;
- Judul Penerapan Iptek Kebumian: “Studi Postur dan deformasi tanah dengan GPS, InSAR dan Terestrial Laser Scanner (TLS) pada Bencana Kebumian Lusi”
Sebagai penangggung jawab dan narasumber adalah Prof. Dr. Hasanudin Abidin (Dekan Fakultas Kebumian ITB), dibawakan oleh Dr. Ir. Heri Andreas, dan Dr. Ir. Irwan Gumilar M.Si (Dosen di Jurusan GeoMatika ITB).



Langkah Lanjut mendukung “KEUNGGULAN-LUSI”
Apa yang akan dilakukan jangka pendek dan menengah mendukung “KEUNGGULAN-LUSI”: Diantaranya:
- Merevitalisasi fasilitas kantor dan sarana kegiatan survei/penelitian lapangan.
Dengan pusat kegiatan di Lusi Dome, suatu fasilitas laboratorium lapangan yang bersejarah, ketika 25 Mei tahun 2011, sebagai kick off kegiatan Simposium Ilmiah International Lusi dilaksanakan BPLS bekerjasama dengan Humanitus Sidoarjo Fund (HSF-Australia).
- Menghidupkan kembali Jaringan CCTV Lusi via internet, yang telah pernah dipasang 2011 bekerjasama dengan Arizona State University (ASU);
- Pembaruan Lusi Library, sebagai wujud nyata implementasi Lusi Research Network, dari tahap Pionir dan Inovasi Pekerjaan Intelektual tahun 2010 mengiringi Paradigma Baru Penanggulangan Bencana Kebumian Lusi 2015;
- Membangun prototipe Museum virtual dan Embrio Museum, bagian dari GeoDiversity – GeoTrect merupakan kontribusi dari Ahli Kebumian;
Terkait dengan aspek Pemahaman (Knowkledge) Ilmu dan Pengetahuan (Iptek) yang telah dan akan diterapkan pada Lusi:
Antara lain dengan mengevaluasi (Evaluation) dan meninjau (preview) dan mengintegrasikan (integrated) kembali beberapa Proposal yang sebelumnya telah dikontribusikan oleh para pakar dari manca negara (termasuk Indonesia) namun belum dapat diimplementasikan.
Sebagai konsekuensi adanya kendala utama non-teknis dan teknis, beberapa diantaranya adalah:
- Lusi Reseach Network (LRN):
Suatu komunitas ilmiah untuk mendukung kegiatan Ilmiah Lusi sebagai Pusat Keunggulan Studi Mud Volcano Hibrida di Dunia.
Diusulkan oleh Prof. Dr. Richard Davies (Durham University, UK, 2011).
Dipresentasikan pada sesi Simposium IlmiH Lusi 26 Mei 2011, didalamnya termasuk pembentukan sekretariat bersama dan membentuk kantor di Lusi, menyediakan anggaran, dan pertemuan tiap tahun.
- Usulan para Pakar Kebumian dan Teknik Perminyakan untuk mengambil data Seismik Refleksi 3-d:
Agustus 2010 ketika suasana kontroversi penyebab dan pemicu semburan Lusi masih mengemuka, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi Semburan Lusi ke depan yang mempertemukan para pimpinan organisasi Profesi Kebumuian (IAGI, HAGI) dengan Profesi Migas (IATMI, Asosiasi Pemboran Migas) dengan difasilitasi oleh Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (BDG KESDM).
Sidang yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hardi Prasetyo (Waka BPLS) telah mengambil beberapa keputusan penting,antara lain:
- Diperlukan data baru seismik refleksi 3-d yang akan digunakan bersama antara Pakar Kebumian dan Perminyakan dalam evaluasi lebih obyektif terhadap anatomi saat ini dan pertimbangan langkah ke depan;
- Skanario pengambilan data seismik disampaikan BPPT yaitu sumber energi seismik menggunakan peledakan TNT pada posisi di timur dari PAT Lusi dan penerima (geophone) beada di sebelah baratnya;
- Disepakati untuk memberikan mandat kepada Badan Geologi-KESDM guna mengambil data baru Penampang Seismik Refleksi 3-d. Dalam perjalanan waktu tahun 2011 melalui mekanisme APBN, BDG KESDM telah berhasil mengalokasikan anggaran untuk pengambilan seismik refleksi 3-d, termasuk penunjukkan konsultan.
Namun ketika akan dilaksanakan di lapangan, telah mendapatkan kendala non-teknis yaitu tidak mendapatkan izin dari warga PAT dan luar PAT, mengingat masalah sosial kemasyarakatan ketika itu masih mengemuka. Utamanya dana "Cash and Carry" belum tuntas.
Disamping itu menjadi pertimbangan teknis karena pada April 2011, tanggul P 68 telah mengalami Jebol sepanjang 300m dan diputuskan untuk tidak diperbaiki kembali.
Kekhawatiran adalah bila gelombang seismik ditimbulkan oleh TNT sebagai sumber energi di sisi timur dapat memberikan implikasi pada daya dukung Tanggul Penahan Luapan Lumpur di sektor Glagaharum dan Renokonongo.
Namun walaupun upaya pengambilan data baru oleh BDG KESDM atas mandat nasional (Organisasi Profesi Kebumian dan Eksplorasi Migas) tidak dapat dilaksanakan (Batal). Namun memberikan hal positif dengan menurunnya intensitas kontroversi terkait dengan posisi semburan Lusi ke depan.
Penyelidikan asal-usul Gas semburan Lusi Implikasi Pengendali mekanisme semburan Lusi:
Proposal awal penyelidikan asal mula gas implikasinya pada pengendali mekanisme semburan Lusi telah diusulkan oleh Prof. Dr. Amanda Clark, USA;
Disamping itu diharapkan ada revitalisasi dan peningkatan Jaringan Internet CCCT yang telah diinstal tahun 2011, mengalami kerusakan.
Temuan 2 mud diapir dan Sistem Monitor Rusia:
Merupakan hasil kongkrit kunjungan saya mewakili BPLS/Pemerintah Indonesia ke Rusia dimana telah saya Populerkan sebagai "From Russian With Lusi" Pemantauan secara komprehensif dan terpadu dinamika tektonik terhadap potensi terbentuknya mud volcano dari 2 tubuh struktur lumpur (mud structure) atau umum disebut mud diapir, menggunakan sistem dan teknologi POLIGON.
Telah dipresentasikan oleh Tim Rusia pada even Road Show “From Russian with Lusi” (Prasetyo 2010) di Moscow, Saint Petersburg Rusia, Singapur, Jakarta dan dipresentasikan oleh Dr. Kadurin, pada even Simposium Ilmiah Internasional Lusi 26 Mei 2011 di kota Surabaya diselenggarakan BPLS-HSF;
Usulan Penyelidikan Anatomi di bawah Lusi mud volcano:
Pada bagian What Next dari makalah berjudul Anatomi dan Pengenali Mekanisme Semburan Lusi, Prof. Tingay telah mengusulkan penyelidikan baru berdasarkan seismik 4-d dan magnetulurgy.
Presentasi Prof. Dr. Mark Tingay pada Simposium Ilmiah Internasional Lusi (SII-Lusi) 26 Mei 2011 antara lain mengusulkan perubahan tatanan (terminologi) dari stratigrafi di bawah sumur Banjar Panji-1:
1) Satuan batupasir volkanik, diusulkan dirubah menjadi satuan ekstrusi volkanik dengan penyusun utama welded tuff; dan
2) Satuan batugamping terumbu Formasi Kujung berumur Oligosen yang porositasnya rendah, dirubah menjadi Formasi Prupuh berumur Miosen dan mempunyai porositas lebih tinggi.
Usulan tindak lanjut Temuan Mineral Litium:
Sebagai implikasi Lusi mempunyai hubungan dengan sistem hidrotermal dalam dari sistem gunung magmatik. Antara lain dengan berkembangnya kandungan Litium. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Tanikawa (Jepang), pada Simposium Ilmiah Internasional Lusi 2011.
Mineral Litium merupakan bahan baku mulai untuk bateri HP, Mobil Lestrik, sampai penyimpanan skala besar energi terbarukan (Surya-Angin) yang saat ini dengan permintaan yang meningkat luar biasa.
Potensi Panas Bumi skala Kecil:
Usulan potensi pengembangan Pembangkit Energi Panas Bumi (Geothermal Energi) dengan skala kecil. Presentasi Dr. Sudarman (Universitas Trisakti) pada Simposium Internasional Lusi, 25 Mei 2011.
Disamping itu Profesor Dr. Steve Miller dari University Boon, Jerman pada acara Diskusi dalam rangaka peringatan HUT Lusi 8 tahun di kantor BPLS Mei 2014 telah memperkuat, relevansi Lusi mempunyai potensi pembangkit panas bumi skala kecil.
Rencana GeoHealth, Mud Spa, Garam tradisional:
Usulan awal yang akan dilaksanakan oleh Badan Geologi, dalam waktu dekat ini, terkait GeoHealth:
- Memastikan kandungan air dan lumpur dikaitkan dengan aspek kesehatan bagi pemanfaatannya ke depan;
- Kemungkinan pemanfaatan untuk kesehatan kulit (mud spa), dan
- kemungkinan air Lusi dimanfaatkan untuk memproduksi garam tradisional (seperti di Bleduk Kuwu mud volcano, di kota Purwodadi Jawa Tengah).



Memaknai Program LUSI LAB didukung Masyarakat Ekonomi Eropa yang sedang berlangsung saat ini:
Program LUSI LAB merupakan Riset Terpadu berlangsung berkelanjutan pada jangka menengah 5 tahun, didanai oleh Masyarakat Ekonomi Eropa (Europe Economic Community), dengan Peneliti Utama sebagai penanggung jawab adalah Dr. Andriano Mazzini, dari University of Oslo (Norwey).
Program Riset LUSI LAB dilandasi oleh hasil penyelidikan Mazzini dipresentasikan pada Simposium Internasional Ilmiah Lusi di Indonesia 25 Mei 2011 berjudul “Lusi mud volcano sebagai sistem hidrotermal dalam pada sedimen berhubungan dengan gunung api di dekatnya”.
Bagian penting adalah mendapatkan bukti yang signifikan bahwa Geyser Lusi mempunyai hubungan mesra dengan gunung magmatik yang ada di selatannya yaitu komplek Welirang-Arjuno-Penanggungan.
Disimpulkan sebagai paradigma baru Lusi bukan merupakan suatu mud volcano yang umum (Type mud volcano) melainkan mud volkano yang khusus (Atype mud volcano), sebagai sistem hidrotermal dalam (deep hydrothermal system) mempunyai hubungan dengan sistem gunung magma di selatannya.
Masalah utama yang menjadi perhatian dari Program LUSI LAB antara lain:
- Apa yang ada sebenarnya di bawah Lusi mud volcano (Sumber lumpur, Sistem Saluran, tubuh gunung lumpur, pola struktur dan deformasi)
- Bagaimana pengendali mekanisme semburan bersiklus Geyser Lusi;
- Memastikan sumber fluida air dan gas;
- Pengaruh tektonik kegempaan di zona subduksi Busur Sunda;
- Pengaruh dinamika magmatisme di busur depan (fore arc magmatism);
- Keberadaan dan perkembangan Patahan Watukosek yang menghubungkan tatanan gunung magmatik di busur depan (fore arc) dengan gunung lumpur Lusi di busur belakang (back arc).
Signifikan dari LUSI LAB, antara lain:
- Program termasuk beasiswa untuk 3 kandidat Mahasiswa tingkat Doktor, saat ini berlangsung di Jurusan Geologi UNPAD dan ITS;
- Pengembangan Teknologi Baru yang khusus dirancang untuk Lusi yaitu LUSI DRONE (pesawat nir awak, Hexacopter) yang mampu mengambil contoh fluida dan lumpur dari Kawah, akan dikembangkan Robot Ponton untuk mengambil contoh lumpur di Kawah Lusi.
- Pengembangan pemahaman ilmiah Geyser Lusi sebagai mud volcano dipengaruhi oleh gunung magmatik di selatannya, membuka wawasan baru implikasinya untuk kegiatan eksplorasi migas terkait dinamika Cekungan Elisional Jawa Timur dan prospek energi baru panas bumi bersekala kecil.


APA YANG KIRANYA DAPAT KITA LAKUKAN BERSAMA, DI BAWAH KERANGKA JARINGAN LUSI LIBRARY DAN LUSI RESEARCH NETWORK?
Dari apa yang telah diuraikan secara panjang lebar di bagian depan, berkisar telah terjadinya Perubahan Mendasar (Fundamental changed), diikuti mendorong digulirkannya suatu Paradigma Baru (New Paradigm).
Penetapan Sasaran Strategis (Strategic target) ke depan LUSI sebagai GeoPark, dan Aspek Jangka Pendek yang dapat segera digulirkan KEUNGGULAN-LUSI.
Maka beberapa hal yang mungkin dapat kita lakukan, termasuk yang saya harapkan, sebagaimana yang telah dilakukan langkah inovasi masa lalu, yaitu:
- Mohon tanggapan dan pandangan singkat berbasis akademik terhadap prospek kedepan LUSI, dimana sebagai Payung Besar (Major umbrella) suatu peta perjalanan untuk menuju suatu sistem GEOPARK;
- Dengan akan dilakukan kick off 9 Oktober 2015, bagaimana dapat mempercepat menggulirkan LUSI SEBAGAI SUATU PUSAT UNGGULAN STUDI MUD VOLCANO HIBRIDA DAN PEMBELAJARAN BENCANA KEBUMIAN DI DUNIA.
Dimana akan dimulai dari anda pribadi dan dihimpun menjadi suatu yang terintegrasi pada “LUSI LIBRARY:KNOWLEDGE MANAGEMENT”.
- Untuk menlengkapi koleksi Virtual dan Mini dari Embrio Museum Lusi, yang telah ditempatkan pada Web-site LUSI LIBRARY. Mohon kiranya untuk dapat mengirimkan material-material dalam bentuk yang lebih lengkap Foto – Hard Copy, Ebook, dll.
- Mohon disampaikan informal dilanjutkan formal, bila dari proposal pada masa lalu yang belum dapat diimplementasikan akan diperbarui.
Atau bila ada proposal penyelidikan Ilmiah Lusi yang baru yang berorientasi ke depan.
Untuk kemungkinan dapat diimplementasikan, pada suatu lingkungan PARADIGMA BARU DARI PENANGANAN BENCANA LUSI.
Terkait LAMPIRAN DIGITAL:
https://hardiprasetyolusi.wordpress.com/2015/09/18/penghargaan-lusi-library-lusi-library-award-2012/
PENGHARGAAN LUSI LIBRARY (LUSI LIBRARY AWARD) 2012
Dipersembahkan Oleh: Prof. Dr. Hardi Prasetyo, Wakil Kepala Bapel BPLS
Penugasan dan Profesor Riset Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

Inisiator Lusi Library: Knowledge Management
Reference Blog: https://sites.google.com/site/lusi6year/0-award-lusilibrary
PRESENTATIONS |
LUSI LIBRARY AWARD 2012
Secara simbolis dianugerahkan kepada mereka yang dinilai mempunyai kontribusi (langsung atau tidak langsung) yang bermakna dalam memberi warna Lusi Library:Knowledge Management,
Sebagai alat bantu yang bernilai (valueable tool) pendukung BPLS menggapai masyarakat dunia untuk secara bahu membahu menuju solusi ke depan Lusi yang lebih komprehensif, integral dan holistik.
Dilandasi keingingan luhur untuk membangun kebersamaan, hubungan baik, memanfaatkan ketersediaan informasi-knowledge yang dibangun bersama.
LUSI LIBRARY AWARD 2012
merupakan kelanjutan inovasi tahun 2011, Lusi 5 Year.
Dalam rangkaian acara Simposium Ilmiah Internasional Lusi mud volcano ke depan (26 Mei 2011), pada acara pembukaan (opening ceremony) Kami selaku Inisiator Lusi Library: Knowledge Management bersama Jeffrey Richard, Direktur Humanitus Sidoarjo Fund (Australia) telah memberikan secara simbolis penghargaan kepada tiga Ilmuwan Lusi mud volcano, yaitu:
Prof. Dr. Mark Tingay,
Dari Adelaide University, sebagai kontributor pertama saat awal dicanangkan telah eksis LUSILIBRARY:KNOWLEDGE MANAGEMENT dimana kami sebelumnya telah secara informal (tanpa surat resmi) melalui Email, memohon dukungan Artikel Ilmiah Utama (yang diterbitkan) untuk koleksi Lusi Library:Knowledge Management.
Prof. Dr. Richard Davies
Durham University, UK, sebagai kontributor makalah ilmiah yang cukup signifikan (5 artikel), untuk dapat dimuat dan ditelaah versi Tinjauan Bahasa Indonesia
Prof. Dr. Andriano Mazzini,
University of Oslo, Norwey, sebagai kontributor makalah ilmiah yang cukup signifikan (5 artikel), untuk dapat dimuat dan ditelaah versi Tinjauan Bahasa Indonesia.
Nama-nama yang mendapatkan Lusi Library Award, pada HUT LUSI 6 Tahun:
0-AWARD-LUSILIBRARY
- AKESSON
- AMANDA
- ANDIANI
- ANDREAS
- CHRISTOPER FONG
- DAVIES
- ITA_TAGANA
- JEFFREY
- KADURIN
- MAZZINI
- ROVICKY
- SATYANA
- SILVER
- TINGAY
Prof. Dr. Amanda Clark, Arizona State University, USA
Mengorganisasikan event Mud Max Lusi tahun 2009 di ASU, berperan aktif di Event Mud Max di Australia, Lusi Gathering dan Simposium Lusi di Dome dan Surabaya, Menyusun kerjasama multilyer penyelidikan Lusi dengan BPLS.
Termasuk ‘Srikandi Lusi” telah menjelajah berulang kali di sektor Lusi Dome dan Barata, tahun 2011 langsung memimpin team ASU untuk melaksanakan Riset terkait Postur dan Perilaku bersiklus Lusi dengan penekanan menentukan sumber gas yang disemburkan Lusi.
Dr. Sergey V. Kadurin
Kadurin adalah seorang pakar geologi dengan pengalaman dan keahlian di bidang-bidang:– Geologi dan geologi kelautan;– Mineralogi dan bio-mineralogi;– Geologi kelautan Quaternary dan palaoeceanography;– Paleoclimatology, perubahan permukaan laut global;– Sejarah Quaternary, paleoceanography, glacials dan inreglacial, sapropels dan peristiwaanoxic;– Pemantauan lingkungan;– Geologi GIS.Ia bekerja di Universitas Nasional Odessa, Departemen Kelautan dan Geofisika; sebagai asisten profesor pada 1999-2001 dan saat ini memegang jabatan sebagai pengajar senior.
Prof. Dr. Eli Silver (University of California Santa Cruz), USA,
Atas kontribution Makalah Ilmiah lebih dari 5 artikel, mencakup mud volcano dan mud diapir di Indonesia (Flores Basin, Sumba Forearc, Sumba Basin, dan dibagian lain di dunia).
Flores Mud Volcano

JOURNAL OF GEOPHYSICAL RESEARCH, VOL. 91, NO. B3, PAGES 3489-3500, MARCH 10, 1986 MULTIBEAM STUDY OF THE FLORES BACKARC THRUS BELT Eli A. Silver, Nancy A. Breen, and Hardi Prasetyo Earth Sciences and Institute of Marine Sciences, University of California, Santa Cruz Donald M. Hussong Hawaii Institute of Geophysics, University of Hawaii, Honolulu Preview Full Article: View Download |
Dr. Sergey V. Kadurin :
Dr. Kadurin bersama Tim Peneliti Rusia, berdasarkan hasil penyelidikan terutama menggunakan metoda GIS 3 D telah mengusulkan Geometri Lusi mud volcano dan alternatif pembentukan LUSI mud volcano.
Dan yang patut mendapatkan penghargaan adalah temuan dua struktur lumpur (versi papernya), yang pada hakekatnya merupakan Mud Diapir di dekat lokasi LUSI.
Disamping itu memberikan early warning terhadap potensi ke depan (geolog menggunakan waktu yang bisa sangat lama) berkembang menjadi mud volcano seperti LUSI.
Jeffery Richard
Direktur Humanitus Sidoarjo Fund (HSF) di Australia, atas inovasi dan langkah nyata sebagai mitra BPLS telah melaksanakan Even Simposium Ilmiah Internasional Lusi ke depan (25-26 Mei 2011) di Lusi Dome dan Surabaya; Even From Russia with Lusi dengan kegiatan di Moskow, Saint Petersburg Rusia, Dialog Publik tentang Lusi mud volcano di Singapore, dan di Jakarta.
Cristopher Fong,
Direktur Immodiscus SA, yang telah berinisiatif membuat Film Documenter Mud Max Lusi, dengan acara Preview di ASU, USA, di Museum Sydney, Australia, dan pemutaran pada acara Simpusium Internasional Ilmiah Lusi 26 Mei 2011. Momen ini tercatat sebagai suatu paradigma baru dan transisi untuk lebih melihat ke depan mencari solusi Lusi yang holistik dari tataran Bencanaan Geologi.
Christoper Fong (Chris), Direktur Immodiscus SA, telah memproduksi film Mud Max Lusi dan melakanakan even Pertunjukan Perdana di ASU (USA) dan Sydney (AU), salah satu kunci transisi dari Kontroversi ke Solusi ke depan.
Kami berdua (Chris dan Prasetyo) bersama-sama mendaki Gunung Lusi dan mandi Spa di sektor utara Dome, tanpa disadari mendapatkan ‘Ilham’ atau Imajinasi untuk dapat menghadirkan para “superstar Lusi” guna menyaksikan Fakta Lapangan yang sangat penting dan strategis, bahwa telah terjadi perubahan mendasar terhadap Postur dan Perilaku Lusi.
Chris menyatakan bersedia untuk menjadi saksi lapangan (Lusi sering tidur, muntahan dari kawah terutama air) dan akan menyampaikan kepada kolega internasional tentang pengalaman mendaki gunung mendekati kawah, benar-benar mandi lumpur (celup kaki) pada Aliran Sungai di P25.
Menggunakan HP Iphon, Chris merekam video dan langsung mengirimkan ke Jeffrey Richard di Australia…..Impian menjadi Kenyataan tanggal 25 Mei 2011 Bendera Kebangsaan Negara Peserta menjadi saksi bisu, bagaimana Para Superstar Lusi dapat hadir dan menyaksikan KEAJAIBAN DAN MISTERI LUSI MUD VOLCANO. Walaupun Chris tidak dapat hadir.
Awang Satyana, BP MIGAS,
Atas partisiapasi pada beberapa even (From Russia With Lusi), Simposium Internasional Ilmiah Lusi, dan kontribusi beberapa makalah terkait Lusi.
Kaitan mud volcano dengan lagenda hikayat Runtuhnya Kerajaan Majapahit diwujudkan dengan Lagenda “Timun Mas”, merupakan salah satu karya yang banyak diminati oleh Publik terutama dari Mancanegara.
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 36th IAGI, The 32nd HAGI, and the 29th IATMI
Annual Convention and Exhibition. Bali, 13-16 November 2007
Geological Disaster on the Falls of Jenggala and Majapahit Empires : A Hypothesis of Historical Mud Volcanoes Eruptions Based On Historical Chronicles of Kitab Pararaton, Serat Kanda, Babad Tanah Jawi; Folklore of Timun Mas; Analogue to the Present LUSI Eruption; and Geological Analysis of the Kendeng Depression – Brantas Delta
Bencana Geologi dalam “Sandhyâkâla” Jenggala dan Majapahit : Hipotesis Erupsi Gununglumpur Historis Berdasarkan Kitab Pararaton, Serat Kanda, Babad Tanah Jawi; Folklor Timun Mas; Analogi Erupsi LUSI; dan Analisis Geologi Depresi Kendeng-Delta Brantas
Awang Harun Satyana (BPMIGAS)
Dr. Hery Andreas, Institut Teknologi Bandung

Telah memilih topik Gerakan Tanah dari Semburan Lusi sebagai judul Tesis Disertasi Doktor di ITB.
Selama menyelesaikan program Doktor, Heri Andreas telah mempresentasikan dan pempublikasikan hasil karya ilmiah terkait masing-masing pada Pertemuan Ilmiah di Australia dan Maroko.
Hasil penelitian terkait Geohazard yang signifikan adalah menyimpulkan bahwa kecepatan subsidence sejak tahun 2010 telah menurun secara signifikan, dan memodel kehidupan Lusi ke depan dengan hasil yang mendekati perhitungan para geolog baik menghitung berdasarkan sumber lumpur Formasi Kalibeng (IAGI dan Istadi), maupun menggunakan sumber air pada reservoir batugamping Formasi Prupuh (Davies, 2011) yang terkenal dengan angka 26 Tahun.
Ir. Andiani, Badan Geologi, KESDM,
Telah dianugrahi kategori ‘Srikandi Lusi’, sebagai wanita pertama tercatat berhasil menjelajah Gunung Lusi dari Pos Pantau (barat) ke Kawah barat-utara, dan mendarat di P67 (Glagaharum).
Jalur ini selanjutnya disebut Andiani Track (Lintasan Andiani). Andiani juga telah berperan sebagai Model (sukarela) untuk menyemarakkan Wanamina di Pulau Lumpur.
Rovicky Dwi Putrohari

Ir. Rovicky, Ketua IAGI, Pengelola Rovicky WordPress.com, yang secara konsisten mengelola situs Internet “DONGENG GEOLOGI” yang sangat apik, dan informasi tentang Geyser Lusi mud volcano ditempatkan secara bersistem (2006-2012), dengan koleksi yang sangat bernilai sejak saat Lusi dilahirkan (2006).
Saat Lusi mulai mengalami sudden collapse (Maret 2008), Saat Debat Lusi mengemuka sebelum even di Afrika Selatan, sampai saat ini ketika Lusi semakin menampakkan semburan pola geyser, menuju tahap dormant yang sebelumnya masa semburan dahsyat yang merusak (violent and desctruction eruption).
Ita Tagana
Koordinator Tim Tagana Kabapten Sidoarjo, sebagai ‘Srikandi Lusi’, berhasil menjelajah Gunung Lusi memalui kebalikan Jalur Andiani (lebih pendek) dari P68 (utara) ke Zona Barata.
Fenomena Bencana Lumpur Panas di Sidoarjo: Fakta, Pelajaran, dan Solusi yang Holistik
Dikontribusikan Oleh: Prof. Dr. Hardi Prasetyo
Badan Pelaksana, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
Naskah Versi Bahasa Indonesia
”International Workshop on Multimodal Sediment Disasters Triggered
Sub-laman (15): AKESSON AMANDA ANDIANI ANDIANI ANDREASCHRISTOPER FONG DAVIES ITA_TAGANA JEFFREY KADURINMAZZINI ROVICKY SATYANASILVER TINGAY
Maria Åkesson,

Suatu Tinjauan Tesis Pasca Sarjana (MSc)
Department of Geology, Lund University, 2008
Department of Geology, GeoBiosphere Science Centre, Lund University, Sölvegatan 12, SE-223 62 Lund, Sweden.E-mail: maria.akesson.303@student.lu.se Salah satu ringkasan mekanisme pertumbuhan mud volcano di permukaan (dimodifikasi oleh Prasetyo), untuk memberikan pemahaman secara lebih mudah pada publik terhadap fenomena mud volcano Naskah yang telah ditempatkan pada Lusi Library: https://sites.google.com/site/lusilibraryhardi2010/akesson


2015 LUSI LIBRAY AWARD:
DARI BOSTON.COM
KE GEOTREK, PETA JALAN MENUJU GEOPARK LUSI

Pernyataan Penghargaan
Lusi Library:Knowledge Management 2010 kepada Penerbitan Boston.com The Big Picture, 11 Juni 2008, dalam rangka HUT LUSI 29 Mei 2008
Penghargaan kepada Boston. Com atas penerbitan Ebook sebagai alatbantu mendukung GeoTrek dari GeoPark Lusi








Tidak ada komentar:
Posting Komentar